Suara atau bunyi merupakan gelombang merambat yang dihasilkan dari benda bergetar sebagai sumber
            bunyinya.
            
            Sehingga gelombang bunyi adalah gelombang yang merambat melalui medium tertentu. Gelombang bunyi
            merupakan gelombang mekanik yang digolongkan sebagai gelombang longitudinal.
            
            Kenapa gelombang longitudinal? Karena, arah rambat bunyi itu searah. Dan dikatakan sebagai gelombang
            mekanik, karena bunyi membutuhkan medium perambatan.
            
            Jadi, sebelum sampai ke telinga kita, bunyi yang berasal dari sumber bunyi tersebut akan merambat
            terlebih dahulu di udara ataupun air.
            
            Syarat bunyi dapat didengar ada 3: sumber bunyi, medium perambatan, dan pendengar.
            
            Medium perambatan bunyi yang paling umum itu udara. Misalnya, temen elo lagi curhat, elo bisa dengar
            curhatan temen itu karena bunyi atau suara yang dia katakan merambat lewat udara. Bayangkan kalau kalian
            berdua curhatannya lagi di tempat kedap udara, suara temen elo itu tidak akan bisa didengar.
            
        
            Sifat yang satu ini bakal menjelaskan kalau ada sumber bunyi yang menjauhi atau mendekati pendengar,
            maka frekuensi yang
            didengar oleh si pendengar akan naik turun (perubahan frekuensi). Bingung ah!
            
            Oke gue coba kasih contoh. Misalnya elo lagi berdiri di pinggir jalan, tiba-tiba elo mendengar suara
            sirine ambulance
            dari kejauhan. Nah, ketika ambulance tersebut berjalan menjauh, maka suara sirine yang elo dengar akan
            lebih rendah.
            Berikut ini rumusnya:
            
            
        
            Keterangan:
            
            Fp: frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz).
            
            Fs: frekuensi sumber bunyi (Hz).
            
            v: cepat rambat bunyi di udara (m/s).
            
            vp: kecepatan pendengar (m/s) à bernilai positif kalau pendengar mendekati sumber bunyi, negatif kalau
            pendengar
            menjauhi sumber bunyi, dan 0 kalau pendengar diam.
            
            vs: kecepatan sumber bunyi (m/s) à Kebalikan dari vp: bernilai positif kalau sumber bunyi menjauhi
            pendengar, negatif
            kalau sumber bunyi mendekati pendengar.
            
            Nah, efek doppler itulah yang menyebabkan frekuensi sirine ambulance berubah ketika mendekati atau
            menjauhi kita sebagai
            pendengar. Efek doppler juga akan berpengaruh ketika sumber bunyi dan pendengar bergerak relatif satu
            sama lainnya, lho
            Sobat Zenius.
            
        
            
            
            Interferensi atau perpaduan ini terjadi apabila ada dua bunyi yang saling padu. Kalau keduanya memiliki
            frekuensi yang
            sama, maka bunyi yang dihasilkan akan semakin kuat. Namun, jika salah satu bunyi tersebut frekuensinya
            lebih rendah,
            maka bunyi yang akan terdengar hanya satu, yaitu yang lebih nyaring atau frekuensinya tinggi. Rumusnya
            adalah sebagai
            berikut:
            
            Rumus (a) untuk perpaduan yang frekuensinya saling menguatkan (interferensi konstruktif).
            
            Rumus (b) untuk perpaduan yang frekuensinya saling melemahkan (interferensi destruktif).
            
        
            Pada prinsipnya, rumus cepat rambat bunyi adalah sebagai berikut:
            Keterangan: v (cepat rambat bunyi), s (jarak tempuh), dan t (waktu).
            
            Seperti yang sudah dibahas di atas, kalau bunyi melalui medium perambatannya terlebih dahulu sebelum
            sampai ke gendang
            telinga. Nah, cepat rambatnya bunyi juga tergantung medium perambatannya.
            
            Cepat rambat bunyi yang dipengaruhi oleh mediumnya, itulah mengapa suara di permukaan bumi dapat
            didengar dengan mudah.
            Karena di bumi terdapat medium perambatan bunyi, yaitu udara, sementara di luar angkasa tidak ada medium
            perambatan ini.
            
            Bunyi tidak dapat merambat tanpa adanya medium sehingga tidak bisa merambat di luar angkasa.